Benarkah GPS Tracker Motor Membuat Aki Motor jadi Tekor / Drop ?
Di zaman dengan teknologi yang semakin berkembangyang sudah tak asing lagi dengan ragam jenis kendaraan berlalu-lalang di jalan raya ini, tak dipungkiri lagi bahwa tingkat kejahatan terutama pencurian kendaraan juga semakin marak. Banyak teknologi dan alat barupun diciptakan untuk mencegah terjadinya pencurian terhadap kendaraan kesayangan, salah satunya adalah GPS Tracker. GPS Tracker dinilai lebih baik dalam usaha pencegahan pencurian kendaraan jika dibandingkan dengan produk pengaman lainnya. Tak hanya pemilik kendaraan roda empat, namun kini semakin banyak pula pemilik kendaraan roda dua yang sadar akan pentingnya memantau kendaraan pribadi meski itu hanya sepeda motor sekalipun. Alhasil, tak sedikit kendaraan sepeda motor masa kini yang sudah dipasangi GPS Tracker Motor oleh pemiliknya.
Dengan memasang GPS Tracker untuk meminimalisir resiko pencurian kendaraan memang dianggap penting untuk dilakukan. Namun ada baiknya jika kita cermat akan spesifikasi suatu produk sebelum kita menginstalnya pada kendaraan kesayangan. Seperti kasus yang kerap kami temui di lapangan, banyak konsumen yang mengeluhkan aki sepeda motor mereka sering nge-drop semenjak dipasangi GPS Tracker. Penyebabnya bisa berbagai faktor. Bisa jadi aki sepeda motor tersebut memang sudah bermasalah sebelum dipasangi GPS Tracker. Namun jika ternyata sebelumnya aki Anda baik-baik saja, kemudian menjadi sering nge-drop setelah dipasangi GPS, maka Anda patut bertanya-tanya penyebab masalah tersebut.
Banyak konsumen yang tertipu dan kecewa karena GPS Tracker yang terpasang pada sepeda motor mereka ternyata adalah GPS Tracker yang seharusnya digunakan untuk kendaraan roda 4, seperti mobil, truk, bus, dll. Karena biasanya outlet-outlet modifikasi kendaraan hanya memiliki 1 jenis GPS tiap merknya, mereka berdalih bahwa GPS tersebut dapat digunakan untuk segala macam kendaraan, hanya dibedakan sedikit metode pemasangannya saja. Padahal GPS untuk kendaraan roda 4 memiliki jumlah muatan listrik yang tidak sesuai dengan aki sepeda motor yang notabene berdaya jauh lebih rendah dan aki kendaraan roda 4 jauh lebih besar dayanya jadi walaupun kondisi mesin sedang mati tidak akan berpengaruh banyak ketika GPS Tracker melakukan proses Charging (Pengisian daya). Konsumsi listrik yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan aki sepeda motor cepat tekor.
“Sudah tepatkah GPS Tracker yang Anda pasang untuk kendaraan Anda? Apakah GPS Tracker yang Anda pasang pada sepeda motor itu memang benar-benar GPS untuk sepeda motor?”
Ada pula yang menjanjikan aki sepeda motor tidak akan tekor meski menggunakan GPS mobil. Kok bisa? Ternyata, GPS tersebut disetting sedemikian rupa sehingga jalur sumber tenaga GPS Tracker nya mengikuti On/Off nya mesin sepeda motor. Dengan kata lain, ketika mesin sepeda motor menyala, maka GPS akan menyala. Begitupun GPS akan ikut mati ketika mesin kendaraan mati, Cara tersebut memang bisa saja dilakukan namun akan memicu alarm Power Cut-Off pada GPS Tracker Motor anda dan ketika kendaraan dipindahkan dengan cara mendorongnya maka anda sudah tidak akan dapat memantau posisi motor anda lagi. GPS Tracker khusus untuk motor memiliki fitur proteksi “Auto Off” jika aki motor sudah melemah. Seperti yang ada pada Maxtracker GPS Tracker MX818 yang memang khusus untuk sepeda motor, jika tegangan aki tinggal 10,7 Volt maka secara otomatis GPS tracker tidak menyedot arus listrik dari aki dan beralih menggunakan baterai internal sehingga tidak memicu alarm Power Cut-Off tiap kali motor anda dimatikan mesinnya.
Yang tak kalah penting adalah, cek kondisi aki dan kelistrikan lainnya. Ada baiknya cek kondisi aki terlebih dahulu sebelum dipasangi GPS Tracker. Aki yang tak sehat dan sistem kelistrikan yang bermasalah hanya akan membuat keadaan motor Anda semakin parah jika tetap dipasang GPS Tracker. Maka ada baiknya konsultasikan dulu kepada teknisi yang memang berpengalaman di bidangnya.